NIM : SIA201034
NAMA : MARSUN
MAKUL : AOK
BLOG : http://www.marsmandiricomp.blogspot.com
Rancangan PC Cluster ini meliputi pemilihan topologi, pemilihan sistem diskless dengan memanfaatkan BOOTROM pada Ethernet, pemilihan dan installasi Sistem Operasi (OS) yang dipergunakan, pemilihan hardware network, pemilihan dan installasi compiler program dan setting terhadap keamanan system yang ada terutama pada system operasi Linux
NAMA : MARSUN
MAKUL : AOK
BLOG : http://www.marsmandiricomp.blogspot.com
PERANCANGAN PC CLUSTER MULTIMEDIA
Rancangan PC Cluster ini meliputi pemilihan topologi, pemilihan sistem diskless dengan memanfaatkan BOOTROM pada Ethernet, pemilihan dan installasi Sistem Operasi (OS) yang dipergunakan, pemilihan hardware network, pemilihan dan installasi compiler program dan setting terhadap keamanan system yang ada terutama pada system operasi Linux
1. Perangkat yang dipergunakan
- PC : Phenom x4 sebayak 4 buah
- Memori : 2 GB masing-,masing node
- Harddisk : 300 GB untuk master node
- Network Card (LAN Card) : 1000 Mbps dengan support PXEBOOT
- Sistem Operasi : Redhat Linux Enterprise Server (SLES) 9
- PGI CDK (cluster development kit) versi 6.1
- Switch Hub 10/100/1000Mbps dan Kabel UTP Cat 5e/6
2. Instalasi Sistem Operasi
Sistem operasi yang dapat digunakan untuk cluster dapat bervariasi, mulai dari Linux, FreeBSD, Sun OS dll. Pada rancangan ini operating system yang digunakan, yaitu redhat dengan opsi installasi minimum sebagai berikut:
Sistem operasi yang dapat digunakan untuk cluster dapat bervariasi, mulai dari Linux, FreeBSD, Sun OS dll. Pada rancangan ini operating system yang digunakan, yaitu redhat dengan opsi installasi minimum sebagai berikut:
- Programming
- Network
3. Pemilihan Topologi Jaringan
Untuk perancangan ini kita menggunakan topologi hub maka otomatis topologinya menjadi hubungan peer-to-peer, dimana tiap komputer terhubung interkoneksi satu sama lain. Dalam hubungan dengan menggunakan switch hub, setiap komputer hanya perlu satu network card. Penggunaan switch hub dapat meningkatkan performansi dari cluster karena tiap-tiap komputer terhubung langsung satu sama lain (jarak koneksi = 1).
Untuk perancangan ini kita menggunakan topologi hub maka otomatis topologinya menjadi hubungan peer-to-peer, dimana tiap komputer terhubung interkoneksi satu sama lain. Dalam hubungan dengan menggunakan switch hub, setiap komputer hanya perlu satu network card. Penggunaan switch hub dapat meningkatkan performansi dari cluster karena tiap-tiap komputer terhubung langsung satu sama lain (jarak koneksi = 1).
4. Setting Node Master
Setelah komputer terkoneksi dalam jaringan, langkah berikutnya adalah membangun hubungan jaringan, sehingga memungkinkan setiap komputer pendukung cluster dapat berkomunikasi data satu sama lain.
Pada sistem PC Cluster ini akan digunakan sistem diskless sehingga kita hanya cukup melakukan installasi OS terhadap 1 server yang bertindak sebagai master node, dimana pada master node ini berfungsi sebagai :
Setelah komputer terkoneksi dalam jaringan, langkah berikutnya adalah membangun hubungan jaringan, sehingga memungkinkan setiap komputer pendukung cluster dapat berkomunikasi data satu sama lain.
Pada sistem PC Cluster ini akan digunakan sistem diskless sehingga kita hanya cukup melakukan installasi OS terhadap 1 server yang bertindak sebagai master node, dimana pada master node ini berfungsi sebagai :
- DHCP server dengan options support PXEBOOT
- TFTP server berfungsi untuk melakukan transfer file antara disk – to – disk untuk melakukan booting PXEBOOT
- NFS server untuk melakukan sharing data terhadap node slave
- FTP server sebagai file transfer memindahkan data
- Installasi PGI CDK untuk aplikasi parallel komputasi
- Lakukan compilasi kernel bila diperlukan
5. Setting Node Slave
Selain node master ada juga yang disebut sebagai node slave, dimana node slave ini berfungsi node yang melakukan parallel komputasi. Pada node slave ini tidak memerlukan hardisk, tetapi menggunakan diskless dimana booting terhadap OS dilakukan melalui jaringan yang diambil dari node master.
Komputer pada node slave ini minimal harus memiliki 1 ethernet card yang support melakukan PXEBOOT, sehingga dapat melakukan booting melalui jaringan.
6. Konfigurasi Hak Akses
Pembatasan hak akses terhadap network dilakukan dengan menggunakan tcpwraper, dimana hak akses di definisikan hanya untuk network tertentu saja, mengapa tidak digunakan iptables atau ipchains untuk pembatasan hak akses tersebut, karena iptables dan ipchains membutuhkan memori dan proses untuk melakukan pembatasan tersebut, sehingga disini digunakan tcpwraper.
Selain itu juga mematikan service yang benar-benar kita tidak perlukan karena hal ini sangat menyangkut ke pada proses yang ada dimemory, dan menyangkut keamanan dari sistem PC Cluster.
Selain node master ada juga yang disebut sebagai node slave, dimana node slave ini berfungsi node yang melakukan parallel komputasi. Pada node slave ini tidak memerlukan hardisk, tetapi menggunakan diskless dimana booting terhadap OS dilakukan melalui jaringan yang diambil dari node master.
Komputer pada node slave ini minimal harus memiliki 1 ethernet card yang support melakukan PXEBOOT, sehingga dapat melakukan booting melalui jaringan.
6. Konfigurasi Hak Akses
Pembatasan hak akses terhadap network dilakukan dengan menggunakan tcpwraper, dimana hak akses di definisikan hanya untuk network tertentu saja, mengapa tidak digunakan iptables atau ipchains untuk pembatasan hak akses tersebut, karena iptables dan ipchains membutuhkan memori dan proses untuk melakukan pembatasan tersebut, sehingga disini digunakan tcpwraper.
Selain itu juga mematikan service yang benar-benar kita tidak perlukan karena hal ini sangat menyangkut ke pada proses yang ada dimemory, dan menyangkut keamanan dari sistem PC Cluster.
0 komentar:
Posting Komentar